Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Jumat, 29 April 2011

Sumenep Maju Tanpa Kemiskinan

. Jumat, 29 April 2011

Kemiskinan merupakan momok yang paling ditakuti di seluruh dunia. Hal itu dikarenakan kemiskinan adalah dasar dari permasalahan di masa depan. Orang bisa membunuh, melakukann usaha prostitusi dan pencurian dikarenakan himpitan ekonomi. Bodohnya suatu bangsa juga dikarenakan kemiskinan. Siswa yang pintar tidak bisa sekolah jika ayahnya miskin. Bayangkan jika 1 ayah miskin memiliki 2 anak yang tidak bisa sekolah, maka 2 anak itu juga akan ikut miskin. Jika anak itu kelak menikah, maka akan menambah jumlah kemiskinan di Indonesia.

Hampir semua kasus kemiskinan tersebar di seluruh daerah Indonesia. Sumenep pun bisa saja masuk kedalamnya. Kebijakan pemerintah tentang BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) serasa tidak berdampak banyak untuk mengentaskan kemiskinan. Uang BLT akan cepat habis karena julah nominal bantuan BLT tidak sebanding dengan harga bahan pokok. Hal ini perlu diubah. Pemerintah seharusnya jangan memberikan BLT karena tidak berdampak besar dan cenderung tambah membuat rakyat malas. Hal yang sangat bisa dilakukan adalah dengan membangun lapangan kerja baru. Taman Adiwiyata  atau yang lebih dikenal dengan nama Taman Bunga contohnya, bisa diubah sebagai lahan pekerjaan. Pemerintah harus lebih memikirkan para home industri dan usahawan kecil. Dengan memberi kenyamanan yang cukup serta mengatur infrastruktur di Taman Bunga sebagai tempat usaha kecil - kecilan pada malam hari. Pada siang hari, taman ini bisa menjadi jantung kota. Jika hal ini bisa berjalan terus menerus,  maka banyak keuntungan yang bisa Sumenep dapatkan. Pemerintah mendapat pajak, rakyat mendapat penghasilan dan sebagai jantung kota yang asri.

Pendidikan murah dan penyerahan beasiswa juga bisa dikembangkan. Pendidikan yang memberi kemudahan akses bagi warga yang tidak mampu. Pemerintah harus memberi apresiasi kepada siwa yang berprestasi dan miskin. Di negara lain contohnya , anak miskin tetapi cerdas akan disekolahkan secara gratis untuk mengembangkan ilmunya dan disaat anak itu sudah sukses, anak itu harus kembali ke negaranya untuk membangun bangsanya kembali. Banyak anak Indonesia yang pergi keluar negeri setelah sukses tetap menetap di negri tersebut. Hal ini diakibatkan karena mereka merasa tidak dihargai oleh bangsa sendiri. Pemerintah sumenep seharusnya juga menyekolahkan anak berprestasinya agar kelak bisa membantu dalam mengembangkan sumenep ini. Sehingga pada suatu saat nanti Sumenep bisa menjadi kota yang maju  dan jauh dari kemiskinan.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
This blog powered by DOSIS Blog | supported by Arif Rahman | Produced by T3D